Kamis, 12 Oktober 2017

Ritual Sebelum Tidur

Sebelum tidur, saya punya kebiasaan membacakan kisah pengantar cerita bagi anak-anak. M dan B boleh memilih buku mana yang akan saya bacakan. Biasanya, mereka akan saling berebutan agar saya membacakan buku pilihannya duluan. Tak ada istilah kakak lahir duluan atau adik harus mengalah, tetapi saya menerapkan adil bagi keduanya. Tentu adil menurut saya dikondisikan sesuai  anak-anak ya. Artinya, siapa yang pertama memberikan buku pilihan, mendapatkan giliran awal dibacakan bukunya.

Menurut saya, membacakan cerita menjelang tidur banyak manfaatnya bagi anak. Selain untuk bonding (kelekatan antara anak dan orang tua), kemampuan linguistik anak berkembang, Insya Alloh. Jika mendapatkan kata baru, mereka akan antusias bertanya maksudnya apa.

Biasanya, usai membaca suatu cerita, saya akan bertanya tentang hikmah yang didapat. Misalnya ketika dibacakan buku seri Tauhid “Jangan Takut Hantu”, B dan M akan berceloteh tentang isi buku tersebut.

“Tuh, hantu gak bisa dilihat de sama kita. Jadi dede gak usah takut hantu,” ujar M kepada B.

“Gak kok. Dede gak takut hantu, Ka! Kan kata mbu, hantu ciptaan Allah. Iya kan, Mbu? Allah yang buat hantu ya?”

“Terus kalo hantu tinggalnya di mana, Mbu?”

“Memangnya setan jahat ya?”

“Kalo jin itu apa, sih, Mbu? Temennya hantu ya?”

“Ke kamar mandi malem-malem gak usah takut, De!”

Dan…. Masih banyak percakapan yang lain. Kadang saya suka takjub sama keduanya.  Lalu saya akan jawab pertanyaan mereka dengan bahasa yang sederhana. Kemudian berlanjut ke sesi berdoa sebelum tidur dan praktik adab sebelum tidur.

Membacakan kisah kepada  M dan B. Mengajarkan mereka mencintai ilmu. Belajar tentang tauhid sejak dini. Belajar  apa pun tentang keimanan terhadap Allah. Semoga Allah merahmati.

Good night, M n B!

Sleep well.


Always remember Allah.