Jadi, banyak sekali yang bertanya pada saya tentang GERD ini. Saya bukan penderita GERD (alhamdulillah) , tetapi I am life with a husband who got GERD since 2003 untill now. Mungkin bingung ya mendengar nama penyakit yang penyebutannya susah ini. Penyakit apa sih? Kok sampai menahun gak hilang-hilang.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu penyakit gangguan pencernaan yang mempengaruhi sfingter bawah esofagus (LES). LES merupakan cincin otot antara esofagus dan lambung. LES ini fungsinya semacam klep yang membuka dan menutup ketika makanan masuk ke dalam lambung.
Bayangkan ketika kita makan, tiba-tiba si klep ini gak sempurna pengoperasiannya. Pada pencernaan normal, mestinya sfingter esofagus bagian bawah (LES) ini terbuka untuk memungkinan makanan masuk ke dalam perut dan menutup kembali agar mencegah makanan dan asam lambung mengalir ke kerongkongan. Nah, gastroesophageal reflux terjadi ketika LES lemah sehingga isi lambung kembali mengalir ke kerongkongan.
Banyak orang, termasuk wanita hamil, menderita mulas atau gangguan pencernaan asam disebabkan oleh GERD. Dokter percaya bahwa beberapa orang menderita GERD karena kondisi yang disebut hiatus hernia. Dalam kebanyakan kasus, GERD dapat diatasi melalui diet dan perubahan gaya hidup. Namun, beberapa orang mungkin memerlukan obat atau operasi. Tergantung dari tingkat asam lambung yang tinggi.
Apa Gastroesophageal reflux?
Gastroesophageal mengacu pada perut dan kerongkongan. Refluks berarti mengalir kembali. Oleh karena itu, gastroesophageal reflux adalah kembalinya isi lambung kembali ke kerongkongan.
Saya sih gak bisa bayangin rasanya ya. Kembung gara-gara masuk angin atau ketika sakit perut akibat diare saja bikin kita udah lemas seharian. Nah, apalagi para penderita GERD ini mereka mengalami kembung berkepanjangan sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya.
Kalau serangan GERD sudah datang, hampir para penderita merasakan heartburn. Kondisi ini seperti nyeri dada terbakar mulai dari belakang tulang dada dan bergerak ke atas leher dan tenggorokan. Banyak orang mengatakan rasanya seperti makanan kembali ke dalam mulut meninggalkan rasa asam atau pahit.
Kalau sudah kayak gitu, gak ada yang mesti dilakukan selain rileksasi. Menenangkan kondisi pikiran dan badan. Berbaring. Kepala mesti lebih tinggi dari badan agar asam lambung segera turun.
Saya sudah baca banyak teori tentang GERD, gejalanya, penanganannya, panic attack nya dan lainnya. Tapi kalau lihat langsung ketika suami seperti itu, terlihat sangat-sangat menyakitkan. Belum lagi keringat dingin, menceracau, gak bisa napas, dan rasanya begitu lemas. Duh... semoga para penderita GERD semuanya disembuhkan.
Karena ini long life penyakitnya, banyak para penderitanya yang jadi stres. Hmm... ada yang bertahun-tahun seperti suami. Efeknya karena penyakit yang tidak sembuh-sembuh bisa memengaruhi kondisi mental para penderita. Yah... maka gak heran hampir semua penderita GERD mengidap anxiety disorder atau psikosomatisnya kena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar